Senin, 13 September 2021

MONEV PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS DI TANJUNG MORAWA

 LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS (PTMT) DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA

Tanjung Morawa. Senin, 6 September 2021

Sesuai surat tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kecamatan Tanjung Morawa berlangsung lancar. Hadir dalam kegiatan tersebut Kasubbag Keuangan Budi Siswoyo, S. Pd mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Camat Tanjung Morawa Marianto Irwadi, Koordinator Wilayah Kecamatan DR. Tikwan Siregar, M. Pd, Kepala Puskesmas Tanjung Morawa dr. Budi Afrian, Kepala Sekolah, guru-guru dan Komite Sekolah SMP Negeri 2 Tanjung Morawa.


Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Drs. Longser Gultom mengatakan bahwa Sekolahnya siap melaksanakan PTMT karena memang sekolah berada dizona hijau. Sekolah ini mengelola 26 rombongan belajar, dan hari ini kegiatan PTMT diikuti oleh lima puluh persen dari total jumlah siswa. Sekolah juga sudah mempersiapkan sarana dan prasarana dan menegakkan protokol kesehatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan dari mulai kedatangan siswa, sebelum belajar, selama kegiatan belajar, dan pulang/keluar dari lingkungan sekolah. Tegasnya.


Selanjutnya, Camat Tanjung Morawa dalam bimbingan dan arahannya menyampaikan bahwa SMP Negeri 2 Tanjung Morawa nampak indah dan berseri, harapannya warga belajar disini nyaman melaksanakan aktifitas belajar-mengajar, beliau juga menyampaikan bahwa kita diijinkan melaksanakan PTMT ini karena sekolah ini masuk dalam level 3. Sebelumnya Tanjung Morawa masuk dalam level 4 darurat, dimana jangankan pendidikan, kegiatan masyarakat seperti ijin pesta tidak diperbolehkan, rumah makan tidak boleh makan ditempat, rumah ibadah juga dibatasi aktifitasnya dan sebagainya. PTMT ini harus mengikuti Standar Operasional Prosedur yang ketat. Siswa diukur suhu tubuhnya di gerbang masuk sekolah, masuk ruang kelas dengan protokol kesehatan yang ketat, mencuci tangan, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Di setiap ruang kelas saya lihat juga sudah tersedia hand sanitizer, desinsfektan, dan tempat cuci tangan. Semua siswa juga mengenakan masker tambahnya. Beliau berpesan, bahwa tidak hanya di sekolah, sekembalinya dari sekolah juga harus menerapkan prokes baik di jalan raya maupun di rumah masing-masing. Karena kalau salah satu saja siswa terpapar, maka dampaknya sekolah ini akan ditutup kembali untuk beberapa waktu. Di akhir bimbingan dan arahannya Camat berpesan kepada guru, jadilah guru yang Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani bahwa kita sebagai ASN harusnya merasa bahwa sekolah/tempat kerja ini adalah hidup kita, tanpa bekerja hidup kita tidak merasa sempurna. Kita harus merasa bahwa kita bukan orang kaya, kita juga bukan orang miskin, tapi kita bisa merasa sebagai orang yang berkecukupan. Semoga PTMT nantinya hilang T/Terbatasnya menjadi PTM penuh. Untuk itu perlu kerjasama dari semua pihak. Kalau ini terjadi pasti ridho Allah akan kita raih. Pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Morawa yang masa baktinya di kecamatan ini masih relatif baru, yaitu satu bulan empat hari, menyampaikan pandangan yang sama, yaitu bahwa sekolah ini begitu sejuk, rindang dan indah. Tetapi saat berpapasan dengan siswa menuju pulang, masih terlihat siswa yang tidak mengenakan masker secara benar, dan siswa berkerumun di jalan. Inilah yang perlu dievaluasi, artinya perlu ditekankan ke siswa dan orang tua siswa, tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun saat ini. Beliau juga menanyakan apakah semua guru-guru sudah divaksin minimal satu kali, dan ternyata masih ada satu orang guru belum divaksin. Selanjutnya belia menyarankan untuk segera mendaftarkan guru tersebut ke puskesmas Tanjung Morawa agar mendapatkan kesempatan vaksin perdana. 


Kepada Guru Pembimbing Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendeteksi kesehatan siswa secara rutin dengan memantau suhu tubuh siswa, diketahui bahwa jika suhu tubuh anak-anak di atas 36,5 derajat sudah dikategorikan demam sedangkan untuk orang dewasa di atas 37 derajat. Maka upaya kita adalah mengatasi demamnya terlebih dahulu. Jika ada gejala ikutan seperti batuk, pilek, maka segera konsultasikan ke puskesmas agar dilakukan Swab baik antigen maupun PCR katanya. Di akhir arahannya, dr. Budi menyampaikan protokol kesehatan yang harus menjadi perhatian bersama antara lain mencuci tangan, memakai masker, bila perlu jadikan masker sebagai assesoris, sehingga menyenangkan bagi yang memakainya, khususnya untuk para wanita, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan konsultasikan ke dokter bila ada masalah kesehatan. 


Sementara itu, Budi Siswoyo, S. Pd selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan menyampaikan dalam sambutanya bahwa selain sarana dan prasarana yang mendukung PTMT, proses pembelajaran juga wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan pada kesempatan ini juga penting bagi guru-guru untuk memaksimalkan materi pembelajaran baik yang akan datang maupun materi pembelajaran yang tertinggal sesuai tuntutan kurikulum pendidikan saat ini. Kami yakin, guru apalagi yang sudah memiliki sertifikat guru profesional dengan berbagai metode pembelajaran dapat menyesuaikan kondisi pandemi covid ini untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada siswanya. Di akhir sambutanya beliau berharap kepada Kepala Sekolah selalu berkordinasi dengan gugus tugas covid Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk memantau situasi dan kondisi di lingkungan sekitar sekolahnya. (BS-06092021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TESTIMONI

KEGIATAN GOTONG ROYONG DAPAT CIPTAKAN KERUKUNAN UMMAT

KEGIATAN  GOTONG  ROYONG  DAPAT  CIPTAKAN  KERUKUNAN  UMMAT Percut Sei Tuan, (Media Informasi  BKMNI). Kegiatan gotong royong bagi ummat Isl...